Tentang Saya

“Dibalik statusnya yang lemah karena hanya bestatus honorer, Suradi malah ‘sangat kuat’ dan berpengaruh di sekolah dan pada murid-muridnya. Cerita dan pengakuan para murid yang terangkum dalam bagian epilog ini, membuktikan betapa sang guru sangat, disenangi, banyak mempengaruhi sikap dna pandangan siswa di kemudian hari, dengan cara mengajar serta bimbingannya pada anak didik masih diingat betul, bahkan hingga setelah lebih dari 25 tahun.”

"Saya menjadi lebih serius belajar sejarah dan politik. Membaca lebih banyak buku-buku dan bahkan membuat Saya mampu menulis hingga saat ini. Saya mengambil jurusan Internasional Studies yang wajib mempelajari sejarah, politik, budaya, hukum, dan ekonomi pun tanpa disadari terpengaruh dari cara beliau mengajar dan ilmu yang diberikan".

"Kalau kita pernah menyaksikan dulu ada film tahun 1990-an dibintangi oleh Robbins Williams berjudul Dead Poets Society, kita menemukan sosok guru yang dijuluki Captain oh My Captain pengasuh kelas sasta dan humaniora. Seperti itulah figur Pak Suradi yang saya saksikan".

"Pak Suradi menanamkan tiga hal mendasar kepada muridnya, yang tanpa disadari sebetulnya merupakan cara mengajar yang sangat revolusioner di ruang kelas di Indonesia di masa itu. Pertama, Pak Suradi menanamkan prinsip hak kebebasan berbicara di ruang akademik. Kedua, Pak Suradi memberi contoh untuk selalu bersikap rendah hati dalam memperlakukan pengetahuan yang dimiliki. Ketiga, Pak Suradi memberi pemahaman bahwa tidak ada absolute truth dalam ilmu pengetahuan sosial, yang ada hanyalah educated guess".

"Selama mengajar, tak pernah sekalipun kalimatnya menyinggung soal dogma politik yang kita dengar dan baca hampir saban hari melalui buku-buku pelajaran maupun media massa. Menurut saya, beliau membuka cakrawala baru bagi kami. Tanpa sadar, kami diajak untuk berpikir melampaui apa yang tersurat. Istilah saya, 'think beyond the limit".

“Buat saya pribadi, Pak Suradi tidak hanya mengajarkan konteks tapi mengajarkan keliaran berfikir. Kami menjadi sesuatu yang bermanfaat, menumbuhkan percaya diri, membuat kami percaya bahwa kami bisa kok, walau putih abu-abu seragam kami, tapi kami bisa melakukan banyak hal dan kami tidak takut. TIDAK ADA YANG LEBIH BERHARGA DIBANDINGKAN MENJADI ORANG YANG MERDEKA.”

"Di sela-sela kesibukan membantu orang tua saya dan dengan segala keterbatasan, dia tetap belajar dengan tekun. Walau keliatan culun, namun sering saya menyaksikan dia berani menghadapi preman-preman sekitar ketika mengganggu kami. Sejak saat itu kami sebagai ponakan juga terlecut untuk bisa kuliah di universitas yang baik serta berani menghadapi kehidupan. Itulah sekelumit ilmu yang tanpa sengaja beliau ajarkan kepada saya".